Sudah empat bulan lamanya Antonio Conte menjalani pengasingan di tribune
saat tim yang dia latih, Juventus, bertanding. Inilah perasaan Conte
setelah dia kembali ke pinggir lapangan.
Bulan Agustus silam, Conte diskors selama sepuluh bulan akibat kasus Scommessopoli. Setelah melalui proses banding di badan arbritase untuk olahraga Italia (TNAS), hukumannya dikurangi menjadi empat bulan saja.
Dengan
hukuman tersebut, Conte tak boleh ada di bangku cadangan saat Juve
bertanding di semua kompetisi. Tapi, dia masih diizinkan untuk memimpin
latihan rutin timnya.
Ketiadaan Conte di pinggir lapangan ternyata tak terlalu memengaruhi prestasi La Vecchia Signora. Dua tangan kanan Conte, Massimo Carrera dan Angelo Alessio, mampu menggantikan perannya dengan cukup baik.
Hingga
sebelum laga kontra Palermo, Minggu (9/12/2012), Juve tetap di puncak
klasemen Seri A dengan keunggulan dua poin atas Napoli. Di Liga
Champions, mereka juga lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup.
Penantian panjang Conte akhirnya telah berakhir. Dia menandai comeback-nya dengan kemenangan 1-0 di markas Palermo. Seusai pertandingan, Conte menumpahkan uneg-uneg yang dia rasakan selama ini.
"Tak
bisa dimungkiri hal ini memberi rasa sakit untuk Anda, saat Anda jauh
dari lapangan dalam waktu yang sedemikian lama, bahkan meski Anda tetap
bisa berlatih bersama tim setiap harinya," ungkap Conte seperti dikutip Football Italia.
"Anda
merindukan emosi sebuah pertandingan, tapi saya dipaksa untuk
menghadapi situasi ini dan berharap hal ini paling tidak akan membantu
membangun karakter," tambahnya.
"Tim bereaksi dengan cara yang
luar biasa dan saya berterima kasih kepada para pemain karena mereka
sangat spesial. Begitu juga pihak klub dan mungkin diri saya sendiri.
Saya cukup beruntung punya staf-staf hebat, karena Massimo Carrera dan
Angelo Alessio telah bekerja secara brilian saat menggantikan saya dan
memberi instruksi dari pinggir lapangan," jelas allenatore berusia 43 tahun ini.
"Fakta bahwa kami sangat sinkron juga membuat kami bisa menghadapi situasi itu dengan cara paling baik," tuturnya.
Lebih
lanjut lagi, Conte bersyukur dia tetap diizinkan melatih tim saat
menjalani hukuman. Selain itu, dia juga menyebut hukuman ini telah
membuatnya jadi pribadi yang lebih tangguh.
"Tentu saja, saya
lebih memilih untuk tetap bisa memimpin latihan rutin dan tak
mendampingi tim saat pertandingan daripada sama sekali tak bisa
melakukan apa-apa bersama mereka," terangnya.
"Saya bisa mengenal
orang-orang tertentu dengan lebih baik dan pengalaman memperkaya
wawasan saya. Ada sedikit hal positif dengan berada di balik tembok kaca
di tribune," kata Conte.
"Sudah bekerja bersama selama setahun
sangat membantu kami. Kalau hal ini terjadi tahun lalu, maka ini akan
jadi tragedi untuk saya dan tim," ujarnya.sumber
Posting Komentar