Sedangkan harga perdana
saham pertambangan batu bara yang merupakan anak usaha PT Dian
Swastatika Tbk (DSSA), dan menjadi bagian dalam grup Sinarmas ini berada
di posisi Rp2.500 per saham.
Bahkan, satu menit berselang harga saham dengan kode GEMS tersebut menguat Rp100 atau empat persen menjadi Rp2.600 dan sempat menembus level tertingginya di Rp2.625, atau naik Rp125.
Bahkan, satu menit berselang harga saham dengan kode GEMS tersebut menguat Rp100 atau empat persen menjadi Rp2.600 dan sempat menembus level tertingginya di Rp2.625, atau naik Rp125.
Menurut Presiden Direktur Golden Energy, L Krisnan Cahya, dana hasil pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) tersebut diperuntukan sebagai belanja modal (capital expenditure/Capex).
"Dukungan pasar modal ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan," kata dia, saat listing perdana saham perseroan di Bursa Efek Indoensia, Jakarta, Kamis 17 November 2011.
Seperti diketahui, emiten
baru tersebut melepas sebanyak 15 persen atau sekitar 882,3 juta lembar
saham ke publik dengan harga saham perdana yang ditawarkan sebesar
Rp2.500 per saham. Perseroan menargetkan dana yang dapat diperoleh dari
hasil IPO mencapai Rp2,2 triliun.
Perseroan telah menunjuk PT Sinamas Sekuritas menjadi penjamin pelaksana emisi efek (lead-underwriter).
Sementara itu, penggunaan dana IPO akan digunakan sekitar 65 persen untuk pengeluaran modal dan biaya pengembangan sarana dan prasarana pertambangan batu bara untuk mendukung rencana ekspansi anak perusahaan.
Sedangkan 25 persen akan digunakan perseroan untuk modal kerja perseroan dan anak perusahaan yang antara lain meliputi biaya kontraktor pertambangan, biaya konsumsi bahan bakar minyak, biaya penggantian dan pemeliharaan suku cadang alat alat berat, dan biaya biaya operasi lainnya.
Sisanya, (10 persen), akan digunakan dalam 2011 untuk melunasi sebagian atau seluruh utang perseroan.sumber
Sementara itu, penggunaan dana IPO akan digunakan sekitar 65 persen untuk pengeluaran modal dan biaya pengembangan sarana dan prasarana pertambangan batu bara untuk mendukung rencana ekspansi anak perusahaan.
Sedangkan 25 persen akan digunakan perseroan untuk modal kerja perseroan dan anak perusahaan yang antara lain meliputi biaya kontraktor pertambangan, biaya konsumsi bahan bakar minyak, biaya penggantian dan pemeliharaan suku cadang alat alat berat, dan biaya biaya operasi lainnya.
Posting Komentar